Mengenal Beberapa Permainan Tradisional Korea Selatan
K-Lifestyle
Dunia memang sempat dihebohkan dengan serial Squid Game dari Korea Selatan. Meskipun memiliki alur mencekam, serial ini ternyata terinspirasi dari permainan anak-anak pada tahun 90-an. Selain itu, ada beberapa permainan tradisional Korea Selatan lain yang tidak kalah menarik. Ini pembahasannya.
Jegichagi
sumber gambar : bobobox.com
Permainan ini dapat dimainkan sendirian maupun berkelompok. Selain itu, permainan ini dibuat untuk anak laki-laki. Para pemain akan menendang bola yang dinamakan gaegi ke udara, kemudian menjaga bola tersebut supaya tidak jatuh menyentuh tanah.
Dalam permainan ini, orang pertama yang menjatuhkan bola, dinyatakan sebagai pihak yang kalah. Ketika musim dingin tiba, permainan ini biasa dimainkan, terutama ketika perayaan Imlek atau Tahun Baru Seollall di Korea Selatan.
Gonggi
sumber gambar : korea.lablob.com
Selain Jegichagi, ada pula Gonggi yang dibuat untuk anak perempuan. Permainan ini mirip dengan bola bekel, namun versi Korea Selatan. Sama halnya di Indonesia, pemain Gonggi akan melempar 5 bola plastik kecil yang dinamakan dengan gonggitdol ke udara, kemudian, menangkap dengan cepat.
Pemain yang menangkap semua gonggitdol, dinyatakan sebagai pemenang. Beda halnya dengan bola bekel, permainan ini tidak menggunakan bola karet. Dahulu, anak-anak perempuan menggunakan kerikil dengan ukuran sama untuk gonggitdol. Kini, telah diganti dengan bola plastik warna-warni.
Squid Game
sumber gambar : distractify.com
Bukan hanya di dalam film, ternyata Squid Game memang benar ada. Permainan ini dikenal dengan istilah Ojingeo Game. Anak-anak tahun 70an hingga 80an memainkan permainan ini. Sebelum mulai, para pemain akan menggambar kepala dan tubuh cumi-cumi di tanah menggunakan batu.
Kemudian, mereka membagi ke dalam 2 tim, yaitu tim bertahan dan tim penyerang. Tim penyerang akan berusaha untuk menginjak bagian kepala cumi-cumi. Sementara itu, tim bertahan wajib untuk tetap berada di dalam garis sambil menghalau lawan,
Pihak penyerang dinyatakan menang bila berhasil untuk menginjak bagian kepala cumi-cumi. Tentu saja tanpa tertangkap oleh pihak tim bertahan. Inilah salah satu permainan tradisional Korea Selatan yang kemudian dijadikan inspirasi membuat serial Squid Game yang menggemparkan tersebut.
Yeonnalligi
sumber gambar : korea.net
Permainan ini sebenarnya layaknya layang-layang di Indonesia. Di Korea Selatan, layang-layang berbentuk persegi panjang. Perbedaan lain ada pada waktunya yaitu biasa dimainkan ketika Tahun Baru Seollal.
Sebelum akhirnya diterbangkan, anak-anak terlebih dahulu menuliskan harapan baik di tahun akan datang, tanggal lahir, dan nama. Kemudian, layang-layang diterbangkan selama 1 bulan. Setelah satu bulan, anak-anak akan memotong tali dan membiarkan layang-layang terbang bersama dengan angin.
Hibiscus has Bloomed
sumber gambar : www.mamalisa.com
Pada serial Squid Game, sebanyak 456 pemain dibawa ke lapangan untuk mengikuti sebuah permainan yaitu Green Light, Red Light (Lampu Hijau, Lampu Merah) pada babak pertama. Ternyata, permainan ini juga ada di dunia nyata. Permainan inilah yang dikenal sebagai Hibiscus has Bloomed.
Dalam bahasa Korea, permainan ini dikenal sebagai Mugunghwa Kochi Pieot Seumnida. Sama seperti pada Squid Game, permainan ini dimainkan banyak orang. Satu orang bertugas menjadi penjaga dan sisanya akan menjadi pemain.
Sementara penjaga berdiri menghadap tembok, kemudian mengucapkan kalimat “Hibiscus has bloomed”, para pemain lain akan berlari dengan cepat untuk menuju ke arahnya. Aturan satu-satunya adalah saat pemain wajib untuk diam saat penjaga berbalik menghadap mereka.
Para pemain yang terlihat bergerak, maka akan dikeluarkan dari permainan. Selain itu, bisa juga menjadi penjaga di babak selanjutnya. Tentu saja permainan ini akan sangat menyenangkan untuk dimainkan oleh banyak pemain.
Demikian berbagai permainan tradisional Korea Selatan yang bisa Anda ketahui. Jika berkunjung ke desa di Korea, Anda akan melihat beberapa permainan tersebut dimainkan.