Budaya Festival Musim Semi Di Korea Yang Rutin Dirayakan Tiap Tahun

K-Lifestyle

Budaya Festival Musim Semi Di Korea Yang Rutin Dirayakan Tiap Tahun
sumber gambar : herotraveler.com

Festival musim semi di Korea menjadi salah satu daya tarik yang mendorong para turis untuk datang berkunjung ke negeri dengan empat musim ini. Berikut ini merupakan budaya festival musim semi, yang rutin dirayakan tiap tahun di Korea.

Jinhae Gunhangje Festival

jinhae-gunhangje-festival-korea-selatansumber gambar : creatrip.com

Musim semi kerap kali dikaitkan dengan bunga sakura.. Salah satu festival musim semi terbesar di Korea berada di Jinhae. Hal ini dikarenakan, Jinhae sendiri memiliki sekitar 300.000 pohon sakura yang tersebar di penjuru kota.

Saat musim semi tiba, banyak turis yang datang ke Jinhae hanya untuk menikmati indahnya sakura. Sudut terbaik untuk melihat indahnya bunga sakura di Jinhae adalah di Yeojwacheon Stream dan Stasiun Gyeonghwa. 

Selain memandangi pohon sakura, pada saat festival berlangsung Anda juga dapat menyaksikan parade atau  pertunjukkan seni lainnya. Selain itu, untuk Anda juga dapat menikmati Cherry Blossom Cake yang hanya akan dijual selama musim semi saja.

Yeongdeungpo Yeouido Festival

yeongdeungpo-yeouido-festival-korea-selatansumber gambar : visitkorea.or.id

Musim semi adalah musim dimana bunga-bunga bermekaran. Sangat disayangkan jika Anda hanya menyaksikan satu jenis bunga saja yang mekar, sementara bunga-bunga lainnya pun tak kalah cantik. Karena itu, Festival Yeongdeungpo Yeouido dapat menjadi pilihan yang bagus.

Hal ini karena pada Festival Yeongdeungpo Yeouido ini, Anda juga dapat menjumpai jenis bunga lainnya yang tak kalah indah, seperti forsythia, bunga azalea, atau royal azalea. Meskipun keindahan bunga sakura tetap mendominasi, karena terdapat sekitar 1.800-an pohon sakura di sana.

Anda juga dapat mengunjungi Festival Yeongdeungpo Yeouido di malam hari, karena pohon sakura akan dihiasi oleh cahaya lampu. Pencahayaan yang tepat, membuat pohon sakura di malam hari menjadi kian gemerlap.

Snow Crab Festival, Yeongdeok

snow-crab-festival-yeongdeok-korea-selatansumber gambar : gone2korea.com

Festival musim semi di Korea tidak hanya soal bunga-bunga bermekaran tetapi juga perihal kepiting. Ya, Anda tidak salah membaca! Pada saat musim semi tiba, di Yeongdeok akan ada festival makan kepiting salju. Tepatnya setiap tanggal 17 April, akan diadakan parade jajanan di sana.

Festival ini bermula karena pada zaman dahulu, kepiting salju ini biasa disajikan sebagai penghargaan untuk para raja. Namun saat ini, siapa pun dapat mencicipi lezatnya kepiting salju. Begitu pun Anda dapat mencicipinya bila mana berkunjung ke festival ini pada 17 April.

Selain untuk makan kepiting salju, Anda juga dapat menikmati street food, berburu oleh-oleh pada saat lelang produk, mengikuti kontes menyanyi, ataupun serangkaian kegiatan seru lainnya.

Jindo Miracle Sea Road Festival

jindo-miracle-sea-road-festival-korea-selatansumber gambar : kimstravel.com

Terdapat satu fenomena yang unik yang biasa terjadi pada saat musim semi di Korea Selatan. Fenomena itu membuat laut layaknya terbelah sehingga menciptakan sebuah jalan yang menghubungkan dua pulau.

Peristiwa ini terjadi karena surutnya air laut, sehingga menampakkan daratan di bawahnya yang menghubungkan Pulau Jindo dan Modo. Daratan yang tampak pada peristiwa ini memiliki lebar 60 meter dengan panjang 2,8 kilometer.

Pada saat peristiwa ini terjadi, orang-orang akan ramai-ramai berkunjung ke sana, terlebih lagi karena peristiwa ini hanya terjadi dua kali dalam setahun. Jadi, bila Anda berkunjung ke Korea pada saat musim semi, jangan sampai melewatkan festival ini ya.

Chasabal Festival, Mungyeong

chasabal-festival-mungyeong-korea-selatansumber gambar : blog.mykoreatrip.com

Festival Chasabal merupakan festival khas Mungyeong. Festival Chasabal biasa diadakan pada akhir bulan April hingga awal bulan Mei. Festival ini ditujukan untuk memperkenalkan dan mempromosikan keramik khas Myeongdeong. 

Hal ini karena Mungyeong berada pada kaki pegunungan Baekdudaegan, yang memiliki tanah berpasir. Tipikal tanah ini sangat cocok untuk dibuat keramik. Selain itu, di sana juga mudah untuk memperoleh kayu bakar, sehingga dapat menunjang proses pembakaran keramik.

Itulah budaya festival musim semi di Korea yang rutin diselenggarakan setiap tahun. Dari daftar berikut, festival mana yang paling menarik perhatian Anda?