Makanan Tradisional Korea untuk Perayaan Tahun Baru
Tahun yang baru turut menghadirkan harapan baru. Tak heran jika kebanyakan orang merayakannya dengan makan-makan. Di Korea, terdapat beberapa makanan yang sengaja dipilih khusus untuk merayakan tahun baru. Berikut ini makanan tradisional Korea untuk perayaan tahun baru.
Tahun yang baru turut menghadirkan harapan baru. Tak heran jika kebanyakan orang merayakannya dengan makan-makan. Di Korea, terdapat beberapa makanan yang sengaja dipilih khusus untuk merayakan tahun baru. Berikut ini makanan tradisional Korea untuk perayaan tahun baru.
Tteokguk
sumber gambar : wikipedia.org
Sudah menjadi rahasia umum jika banyak makanan korea yang menjadikan kue beras sebagai bahan utamanya. Namun, ada satu hidangan kue beras yang wajib ada pada saat perayaan Seollal atau tahun baru, yaitu Tteokguk.
Tteokguk merupakan hidangan sup kue beras. Supnya terbuat dari kaldu daging sapi, ayam, babi, ataupun seafood, yang dicampur dengan saus ganjang. Selanjutnya, kue beras yang berbentuk lonjong diiris tipis-tipis kemudian direbus bersama kaldu hingga mengambang.
Tteokguk umumnya disajikan bersama dengan irisan daging, telur, dan sayuran di atasnya. Masyarakat Korea percaya bahwa Tteokguk dapat membawa keberuntungan di tahun yang baru. Oleh karena itu, tak heran jika makanan ini menjadi hidangan wajib di tahun baru.
Japchae
sumber gambar : sbs.com.au
Japchae merupakan bihun tumis khas Korea yang sangat terkenal dan cukup banyak di jual di Indonesia. Kata japchae terdiri dari dua aksara hanja, yaitu “jap” yang memiliki makna dicampur dan diaduk, serta “chae” yang artinya sayuran.
Japchae sendiri merupakan hidangan sohun yang terbuat dari bahan dasar tepung ubi jalar. Seperti namanya yaitu “japchae”, bahan utama sohun tersebut dicampur dan diaduk dengan sayuran. Sayuran yang digunakan diantaranya wortel, jamur shitake, paprika, bawang bombay, dan spinacia.
Sayuran tersebut diiris tipis-tipis memanjang, kemudian ditumis terpisah. Tak hanya sayur dan bihun, japchae juga dilengkapi dengan daging sapi. Serupa dengan filosofi mie, japchae juga memiliki makna umur yang panjang. Tak heran jika japchae selalu ada setiap kali perayaan penting di Korea.
Galbijjim
sumber gambar : gwangjunewsgic.com
Makanan tradisional Korea berikutnya adalah galbijjim. Hidangan berbahan dasar iga sapi ini diyakini telah ada sejak tahun 1700-an. Mirip seperti rending, galbijjim ini membutuhkan waktu yang lama dalam proses memasaknya. Hal ini dilakukan agar nantinya daging iga yang disajikan empuk.
Galbijjim direbus bersama saus yang terdiri dari madu, apel atau pir parut, ganjang, mirin, jahe, bawang bombay, dan bawang putih. Tentu bisa Anda banyangkan betapa segarnya saus tersebut, dan dibiarkan menyerap selama proses masak yang berjam-jam.
Tak hanya daging iga, galbijjim juga dicampur dengan beberapa jenis sayuran seperti wortel, kentang, dan daun bawang. Sayuran tersebut dikukus bersama minyak wijen, dan bumbu lainnya seperti kecap, merica, dan gula.
Jeon
sumber gambar : wikipedia.org
Jeon merupakan sebutan bagi dadar tepung terigu pada makanan korea. Meskipun lebih dikenali sebagai pancake khas Korea, jeon sendiri mayoritas lebih seperti gorengan. Satu-satunya jeon yang seperti pancake adalah hwajeon yang dicampur irisan bunga.
Umumnya, jeon terdiri dari irisan daging atau seafood, dan sayuran yang diaduk dengan adonan tepung. Setelah itu, adonan yang telah tercampur rata digoreng diatas pan menggunakan sedikit minyak wijen. Jeon umumnya disajikan sebagai makanan pembuka pada perayaan penting.
Yaksik
sumber gambar : wikipedia.org
Yaksik merupakan makanan manis yang bisa dikatakan sebagai wajiknya Korea. Yaksik umumnya dihadirkan sebagai makanan penutup dalam
perayaan-perayaan penting di Korea seperti tahun baru. Rasanya yang legit membuat akhir perayaan terasa manis dan menyenangkan.
Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat yaksik diantaranya beras ketan, jujube, kenari, dan kacang pinus. Rasa legit dan manisnya sendiri hadir dari gula merah, kecap, dan minyak wijen.
Makanan tradisional Korea ini melambangkan kesehatan pada tahun baru. Hal ini mengingat secara harfiah yaksik memiliki makna “makanan obat”.