Ternyata Begini Nuansa Idul Fitri di Korea Selatan

K-Lifestyle

Ternyata Begini Nuansa Idul Fitri di Korea Selatan
sumber gambar : kompas.com

Setiap negara tentu saja memiliki nuansa yang berbeda dalam merayakan bulan ramadhan hingga hari raya Idul Fitri, termasuk di Korea Selatan. Bagi Anda yang penasaran bagaimana nuansa Idul Fitri di Korea Selatan, maka wajib menyimak ulasan menarik berikut ini.

Pembagian Zakat Fitrah

Pada bulan ramadhan, umumnya umat muslim akan membagikan zakat fitrah menjelang hari raya Idul Fitri. Sama halnya di Korea Selatan, pengumpulan zakat fitrah akan mulai dilakukan sejak satu minggu sebelum hari raya Idul Fitri.

Zakat fitrah tersebut dikumpulkan secara langsung kepada amil yang juga akan membantu dalam pendistribusiannya kepada mustahiq. Besarnya zakat fitrah di Korea Selatan sendiri sekitar 8.000 KRW dan tetap menyesuaikan dengan harga beras di pasaran saat ini.

Bagi WNI yang tinggal di Korea Selatan, tidak perlu ribet karena terdapat Komunitas Islam Indonesia yang bertugas sebagai amil zakat. Organisasi tersebut mewadahi 42 mushala Indonesia di Korea Selatan, sehingga pengumpulan dan pendistribusian zakat akan jauh lebih mudah.

H-1 Lebaran

Menjelang hari raya, tepatnya H-1 lebaran juga terdapat tradisi khusus yang dilaksanakan umat muslim di Korea Selatan. Agenda tersebut adalah buka bersama sebagai acara untuk memperingati hari terakhir bulan ramadhan pada tahun tersebut.

Tak hanya itu saja, umat muslim di Korea Selatan akan menjalankan ibadah bersama di masjid yang letaknya di Itaewon. Bahkan, ada hal unik dalam perayaan ini karena banyak juga masyarakat yang menganut kepercayaan lain turut mengunjungi area tersebut.

Masyarakat non-muslim di Korea Selatan juga turut penasaran dengan budaya Islam serta tradisi untuk menyambut Idul Fitri. Hal ini tentu saja membuat suasana H-1 lebaran di Korea Selatan terasa ramai, meskipun tak jarang WNI yang tidak bisa mudik ke kampung halaman.

Sholat Ied

Nuansa Idul Fitri di Korea Selatan berikutnya yang tidak boleh dilewatkan adalah ketika pelaksanaan Sholat Ied. Pelaksanaan Sholat Ied sendiri dilakukan di lapangan terbuka, sehingga tak jarang banyak warga Korea Selatan non-muslim ikut berlalu lalang melewati jamaah.

Selain itu, masyarakat non-muslim juga antusias mengikuti peringatan hari besar bagi pemeluk agama Islam tersebut. Tak hanya di lapangan terbuka, Sholat Ied juga dilakukan di masjid central Seoul selama 10 menit tanpa adanya khutbah.

Halal Bihalal

sumber gambar : kemlu.go.id

Selayaknya perayaan hari raya Idul Fitri pada umumnya, masyarakat muslim di Korea Selatan juga melaksanakan halal bihalal selepas menunaikan sholat ied. Acara halal bihalal ini dimulai dengan masjid yang akan membagikan susu dan roti kepada semua jamaahnya.

Bagi WNI yang mendirikan shalat ied di mushola orang Indonesia, maka akan menikmati suasana lebaran seperti ketika di rumah. Hal ini karena di mushola tersebut sudah disediakan hidangan khas perayaan hari raya di Indonesia, seperti opor, rendang, lontong, dan ketupat.

Waktu Libur

Perbedaan mencolok nuansa hari raya Idul Fitri di Korea Selatan jika dibandingkan dengan Indonesia terletak pada waktu liburnya. Korea Selatan sendiri belum menetapkan perayaan lebaran Idul Fitri menjadi hari libur nasional.

Hal ini membuat WNI dan pekerja muslim lainnya harus membuat surat izin libur apabila perayaan Idul Fitri bertepatan pada hari kerja. Bagi WNI, surat izin libur untuk merayakan hari raya tersebut di fasilitasi oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia.

Surat ini akan didistribusikan ke kampus hingga perusahaan tempat bekerja WNI di Korea Selatan agar mendapatkan izin libur. Keberadaan surat tersebut membuat nuansa Idul Fitri di Korea Selatan bagi WNI terasa semakin sempurna, meskipun umat Islam tergolong minoritas di sana.